Kemenag: Keberangkatan Umrah Tidak Dibatalkan, tapi Diundur

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Jenderal Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menyatakan keberangkatan jemaah umrah ke Tanah Suci pada akhir tahun ditunda menyusul merebaknya varian Covid-19 Omicron di berbagai negara. Sedianya, pelepasan jemaah umrah perdana berlangsung pada 23 Desember 2021.

“Kami mencari jalan keluar agar keberangkatan umrah dalam jumlah banyak bisa berjalan mulus, tenang, tanpa ada gejolak. Mudah-mudahan informasi tentang Omicron bagaimana (bisa didapat). Ini juga sembari kita lihat. Jadi keberangkatan umrah tidak dibatalkan, tapi diundur,” ujar Hilman dalam diskusi daring bersama Aktual, Selasa, 21 Desember 2021.

Hilman menyatakan Kementerian Agama sebagai regulator akan mendorong agar ekosistem bisnis perjalanan umrah tetap berjalan. Apalagi bisnis tersebut mandek selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19.

Sejak beberapa waktu lalu, kata dia, pemerintah telah mencoba melakukan komunikasi diplomatik dengan Pemerintah Arab Saudi untuk membicarakan nasib jemaah umrah yang terkatung-katung. Pertemuan itu termasuk mendiskusikan visa umrah bagi jemaah asal Tanah Air.

Setelah pintu umrah berhasil dibuka, Kementerian Agama, menurut Hilman, mendorong asosiasi perjalanan agar bisa merealisasikan pengiriman jemaah secepatnya sebelum akhir tahun. Namun belum kunjung terwujud, perjalanan umrah harus kembali ditangguhkan akibat meluasnya varian Omicron.

“Dalam sepuluh hari terakhir atau dua minggu terakhir banyak perkebangan baru, termasuk situasi di lndonesia yang mendorong pemerintah memberikan arahan agar menahan diri untuk tidak ke luar negeri,” ujar Hilman.

Hilman menyatakan pemerintah sangat berhati-hati untuk mencegah merebaknya varian Omicron guna mengantisipasi gelombang ketiga pandemi. Ia mengatakan menurut rencana, perjalanan umrah pun akan ditunda sampai awal Januari.

“Namun keberangkatan perdana tetap disiapkan Desember. Mudah-mudahan nanti kita sudah dapat agreement untuk menguji sistem keberangkatan,” tutur Hilman.

Hilman melanjutkan, Kementerian Agama akan mengirim tim dalam jumlah kecil ke Arab Saudi untuk mempelajari kondisi di sana. Dengan demikian, kebijakan yang akan diambil kemudian hari tepat sasaran dan jemaah yang akan berangkat pada Januari nanti sudah memperoleh gambaran.

Tinggalkan Balasan